Kajian Kitab Ajwibatul Ghaliyah Fi Aqidah
Apa Hak Allah atas Setiap Hamba-Nya?
kitab al-Ajwibah al-Ghaliyyah fi Aqidah al-Firqah al-Najiyah, kali ini membahas Hak Allah atas setiap Hamba-Nya.
S: Apa hak Allah yang wajib dipenuhi semua hamaba?
J: Hak
Allah yang wajib dipenuhi oleh setiap hamba adalah hendaknya semua
hamba menyembah-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan-Na.
S: Apa dalil atau dasarnya?
J: Dalilnya adalah hadits Nabi saw:
عن معاذ بن حبل رضي الله عنه قال: (( كنتُ
رَدِفَ النبي صلى الله عليه وسلم على حمارٍ فقال: يا معاذ هل تدري ما حق
الله على العباد ؟ وما حق العباد على الله ؟ فقلت: الله ورسوله أعلم، قال:
فإنَّ حق الله على العباد أن يعبدوه ولا يشركوا به شيئا، وحق العباد على
الله أنْ لاَ يُعذِّب من لا يشرك به شيئا )) رواه مسلم
Dari
Mu’adz bin Jabal r.a. ia berkata, “Saa pernah di belakang Nabi saw. di
atas seekor keledai lalu beliau bersabda: ‘Hai Mu’adz, apakah kamu
mengerti hak Allah atas hamba? Dan apa hak hamba hamba atas Allah?’ Saya
berkata: ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengerti.’ Beliau bersabda:
‘Sesungguhnya hak Allah atas semua hamba ialah hendaknya mereka
menyembah-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan-Nya,
sedangkan hak hamba atas Allah ialah Allah tidak menyiksa siapa di
antara mereka yang tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya.’” (HR. Imam Muslim)
Di antara
kewajiban-kewajiban yang paling mendasar atas semua hamba adalah
mengetahui persoalan tujuan ia dicipta-kan, yaitu beribadah kepada Allah
swt. Allah menciptakan makhluk ini hanya agar beribadah kepada-Nya
sebagaimana firman-Na:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat:56).
Hak Allah
swt. yang harus dipenuhi oleh setiap hamba itu besar, anugrah-Nya kepada
hamba-Na sangat luas dan merata. Mereka diciptakan oleh Allah dengan
bentuk yang baik dan sempurna, melimpahkan kepadanya segala nikmat dan
menunjukkanna kepada agama yang benar, yaitu agama Islam.
Andaikan
setiap hamba bersujud kepada Allah di atas bara api sejak dunia
diciptakan sampai kehancuran nanti, maka ia belumlah memenuhi hak nikmat
Islam dan Iman yang dianugerahkan Allah padanya. Allah swt.
menganugerahkan nikmat-nikmat yang bersifat spiritual dan material,
dhahir dan batin kepada setiap hamba-Nya yang tidak terbatas yang
andaikata lautan dijadikan tinta dan pohon-pohon dijadikan pena untuk
menulis jumlah nikmat Allah kepada hamba-Nya, tentu akan habis sebelum
mampu mengitung satu persen dari nikmat-nikmat Allah. Allah swt.
berfirman:
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.” (QS. Ibrahim: 34)
“Dan Dia menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin.” (QS. Luqman:20).
0 komentar: